SEJARAH JEMBATAN SUNGAI MAHAKAM


Sungai Mahakam
    Kanalaldi - jembatan sungai Mahakam adalah jembatan yang di bangun di atas alur sungai Mahakam yang menghubungkan kawasan kota samarinda dengai wilayah samarinda seberang. Jembatan mahakam di bangun pada tahun 1982 dan jembatan selesai pada 3 Agustus 1986. Pada tahun 1987 jembatan tersebut di buka dan di resmikan oleh presiden soeharto. Jembatan Mahakam memiliki ciri-ciri rangka baja berbentuk segitiga dan tulisan "JEMBATAN MAHAKAM" berbentuk setengah lingkaran. Jembatan dibangun dengan biaya konstruksi Rp7 miliar oleh kontraktor PT Hutama Karya (Persero) dengan panjang 400 meter, lebar 10 meter dan tinggi sekitar 5 meter di atas permukaan aspal. Jembatan ini memiliki lajur pejalan kaki di sampingnya. 

    Pada tahun-tahun setelah peresmian Jembatan Mahakam, Jembatan Mahakam adalah satu-satunya jembatan yang menghubungkan daerah Mahakam bagian utara dan Mahakam bagian selatan. Kurang lebih 20 tahun jembatan Mahakam menjadi penghubung antara Samarinda Seberang dengan Samarinda Kota, Pemerintah Kota Samarinda mulai membangun dua jembatan untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi di Jembatan Mahakam. Dua jembatan itu adalah jembatan Mahakam Ulu atau Mahulu (dibangun di Kelurahan Sengkotek) dan jembatan Mahkota II (dibangun di Palaran).

Baca juga : Sejarah Berdirinya Kerajaan Banjar di Banjarmasin

    Sejak dibangun dan diresmikan pada tahun 1987, konstruksi Jembatan Mahakam semakin menurun karena perkembangan Kota Samarinda yang berakibat pada banyaknya kendaraan-kendaraan (baik dari dalam maupun luar kota) yang melewati Jembatan Mahakam karena lebih dekat menuju pusat kota Samarinda meskipun sudah dibangun jembatan alternatif, yaitu Jembatan Mahakam Ulu. Jembatan Mahakam semakin terancam untuk roboh ketika pada tanggal 23 Januari 2010 tiang jembatan ditabrak oleh sebuah ponton batubara, meskipun jembatan ini tercatat 6 kali ditabrak ponton.Namun, tabrakan oleh ponton tersebut menjadi sorotan dan perhatian besar karena kondisi konstruksi Jembatan Mahakam yang semakin menurun. 

    Pada 1 Desember 2011, ahli konstruksi jembatan Institut Teknologi Surabaya Hidajat Sugihardjo mengatakan pylon jembatan bergeser karena blok angkur juga tergeser dari tempatnya. Hal itu menyebabkan gelagar jembatan melengkung ke bawah hingga 72 sentimeter. Proses tersebut berakumulasi selama bertahun-tahun.Tentang kegagalan pada sistem sambungan kabel utama dengan kabel penggantung, ahli konstruksi jembatan Universitas Gadjah Mada Bambang Suhendro mengatakan ada beberapa faktor, di antaranya karena retakan pada sistem sambungan akibat karat.Sementara itu, pegawai teknis Direktorat Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Iwan Zarkasi mengaku, pihaknya telah memberikan empat rekomendasi untuk pemeliharaan kepada Dinas PU Kartanegara pada tahun 2006. Namun, dari empat rekomendasi itu, Dinas PU baru melaksanakan dua rekomendasi, yaitu pemasangan sambungan siar dan pengisian pasir.

    Berdasarkan pencitraan alat side scan sonar (pemindai di bawah permukaan air) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), terdapat 13 obyek yang diduga kendaraan tenggelam di sungai mahakam. Salah satu obyek memiliki panjang 5,7 meter dan diduga sebagai bus berisi penumpang, Akibatnya, pengangkatan kendaraan dengan meletakkan pengait ke obyek seringkali gagal. Selain itu, banyaknya kendaraan yang tertimpa badan jembatan juga menyulitkan petugas untuk mengangkat kendaraan yang berisi para korban. Diduga robohnya jembatan ini akibat pengenduran kabel penahan jembatan yang sedang dalam perbaikan, tetapi arus lalu lintas malah tidak dialihkan.

Galeri Jembatan Sungai Mahakam sebelum dan setelah runtuh


Tampak dari jalan utama
Sisa badan jembatan
Tiang jembatan roboh







Posting Komentar

0 Komentar